Minggu, 17 November 2013

Strategi Menghemat Waktu, Uang, dan Tenaga dalam Bisnis Online

Kemudahan berbisnis online dibanding offline terletak pada kegiatan bisnis yang bisa dilakukan kapanpun dan dari manapun, asalkan koneksi internet tersedia. Meskipun demikian, bukan berarti semua seller yang berbisnis online akan pasti sukses. Kesuksesan berbisnis online ditentukan oleh bagaimana cara sellermemaksimalkan faktor-faktor pendukung bisnis di dunia maya.
·         Strategi menghemat waktu
Senada dengan pengguna media sosial pada umumnya, seller yang berbisnis online ingin agar hasil posting tentang produk atau jasa mereka dilihat oleh sebanyak-banyaknya calon buyer. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan penjualan. Agar dapat dilihat oleh orang banyak, seller perlu bersikap bijak dalam memilih waktu pengunggahan konten. Seperti ditulis dalam situs Social Maximizer, penelitian membuktikan bahwa pemilihan waktu mengunggah konten di Facebook mempengaruhi jumlah publik yang membaca posting tersebut.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa apapun jabatan dan profesi seseorang, hampir dapat dipastikan ia menyisihkan waktu luangnya di akhir pekan. Di era digital ini, waktu luang seringkali diisi dengan “berpetualang” di dunia maya, terutama di media sosial. Oleh sebab itu, waktu terbaik untuk meunggah konten tentang produk atau jasa seller adalah saat akhir pekan. Posting yang dilakukan saat akhir pekan mendapatkan jumlah respon tertinggi, baik dalam bentuk komentar, share, atau likes. Pemilihan waktu posting yang tepat tentu saja akan menghemat waktu seller dalam berbisnis.
·         Stretegi menghemat uang
Hampir mustahil membuka bisnis jenis apapun tanpa modal. Namun, bukan berarti modal yang besar harus selalu dibutuhkan saat hendak berbisnis. Dalam bisnis online, modal yang kecil pun dapat dijadikan fondasi awal membangun sebuah usaha pribadi berbasis internet.
Kepemilikan akun media sosial yang gratis adalah salah satu keuntungan berbisnis online. seller bisa mempromosikan produk atau merek bisnis tanpa perlu mengeluarkan biaya sedikitpun, yaitu dengan melakukan pemasaran di media sosial seperti Facebook atau Twitter. Gunakanlah media sosial sebagai sarana menyebarluaskan merek produk kepada orang banyak. Selain itu, seller perlu meng-update konten media sosial secara berkala agar buyer selalu mendapatkan up-datetentang produk seller.
·         Strategi menghemat tenaga
Seller bisa menghemat tenaga dalam berbisnis jika ia bisa menggunakan channels di media sosial secara maksimal, salah satunya dengan membuat orang mau memberikan komentar, share, dan retweet terhadap posting tentang produk yang ditulis seller . Agar buyer mau menanggapi posting produk, seller harus menulis konten yang berkualitas baik.

Seller bisa membuat foto, kutipan atau quotes, dan video yang menarik sehingga memicu buyer untuk berkomentar, nge-like, atau nge-share. Ketika di-share, konten tersebut akan masuk ke dalam timeline dan newsfeed dari buyer. Konten tersebut secara otomatis akan dibaca oleh para followers atau teman-teman buyer tersebut. Dengan kata lain, jangkauan pasar seller akan meluas. Maka dari itu, seller perlu mencantumkan logo atau merek bisnisnya sebagai salah satu upaya brand awareness.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar