Kemudahan berbisnis online dibanding
offline terletak pada kegiatan bisnis yang bisa dilakukan kapanpun dan dari
manapun, asalkan koneksi internet tersedia. Meskipun demikian, bukan berarti
semua seller yang berbisnis online akan pasti sukses. Kesuksesan
berbisnis online ditentukan oleh bagaimana cara sellermemaksimalkan
faktor-faktor pendukung bisnis di dunia maya.
·
Strategi menghemat waktu
Senada dengan pengguna media sosial pada
umumnya, seller yang berbisnis online ingin agar hasil posting
tentang produk atau jasa mereka dilihat oleh sebanyak-banyaknya calon buyer.
Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan penjualan. Agar dapat dilihat oleh
orang banyak, seller perlu bersikap bijak dalam memilih waktu
pengunggahan konten. Seperti ditulis dalam situs Social Maximizer, penelitian
membuktikan bahwa pemilihan waktu mengunggah konten di Facebook mempengaruhi
jumlah publik yang membaca posting tersebut.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa
apapun jabatan dan profesi seseorang, hampir dapat dipastikan ia menyisihkan
waktu luangnya di akhir pekan. Di era digital ini, waktu luang seringkali diisi
dengan “berpetualang” di dunia maya, terutama di media sosial. Oleh sebab itu,
waktu terbaik untuk meunggah konten tentang produk atau jasa seller adalah
saat akhir pekan. Posting yang dilakukan saat akhir pekan mendapatkan jumlah
respon tertinggi, baik dalam bentuk komentar, share, atau likes. Pemilihan
waktu posting yang tepat tentu saja akan menghemat waktu seller dalam
berbisnis.
·
Stretegi menghemat uang
Hampir mustahil membuka bisnis jenis
apapun tanpa modal. Namun, bukan berarti modal yang besar harus selalu
dibutuhkan saat hendak berbisnis. Dalam bisnis online, modal yang kecil pun
dapat dijadikan fondasi awal membangun sebuah usaha pribadi berbasis internet.
Kepemilikan
akun media sosial yang gratis adalah salah satu keuntungan berbisnis online. seller bisa
mempromosikan produk atau merek bisnis tanpa perlu mengeluarkan biaya
sedikitpun, yaitu dengan melakukan pemasaran di media sosial seperti Facebook
atau Twitter. Gunakanlah media sosial sebagai sarana menyebarluaskan merek
produk kepada orang banyak. Selain itu, seller perlu meng-update konten
media sosial secara berkala agar buyer selalu mendapatkan up-datetentang
produk seller.
·
Strategi menghemat tenaga
Seller bisa menghemat tenaga dalam
berbisnis jika ia bisa menggunakan channels di media sosial secara
maksimal, salah satunya dengan membuat orang mau memberikan komentar, share,
dan retweet terhadap posting tentang produk yang ditulis seller .
Agar buyer mau menanggapi posting produk, seller harus
menulis konten yang berkualitas baik.
Seller bisa membuat foto, kutipan
atau quotes, dan video yang menarik sehingga memicu buyer untuk
berkomentar, nge-like, atau nge-share. Ketika di-share, konten tersebut akan
masuk ke dalam timeline dan newsfeed dari buyer.
Konten tersebut secara otomatis akan dibaca oleh para followers atau
teman-teman buyer tersebut. Dengan kata lain, jangkauan pasar seller akan
meluas. Maka dari itu, seller perlu mencantumkan logo atau merek
bisnisnya sebagai salah satu upaya brand awareness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar