DEFINISI
PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi nilai mata
uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan
karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami
istilah perubahan harga ( changing princes ), kita harus membedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya
termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi
apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi ( inflation),
sedangkan penurunan harga disebut deflasi ( deflation ).
Inflasi telah menjadi
fakta yang penting dan tetap di hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai
mata uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat
pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya. Di
Amerika Serikat, FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan khusus oleh
perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan
ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu
kendala penfukuran dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
DAFTAR
ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu
pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh biaya hostori atau biaya
penggantian merupakan atribut suatu aktiva.
Penyesuaian biaya kini. Nilai
penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
Kekayaan yang dapaat dihapuskan. Jumlah
aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar
awalnya aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa
keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan
pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas
aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang
yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
Keuntungan kepemilikan suatu investasi.
Kenaikan biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat
besar terjadi pada saaat tingkat harga umum dalam suatu perkekonomian meningkat
sebesar lebih dari 25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga
umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perkeonomian.
Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah
mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya
beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode
inflasi.
Kewajiban Moneter. Suati kewajiban untuk
membayar jumlah mata uang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang
dengan suku bunga tetap.
Kerugiaan Moneter. Penurunan dalam daya
beli secara umum yang terjasi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode
inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja Moneter.
Pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang
digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang
belum disesuaikan dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak
menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap,
dan peralatan.
Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian
yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan
tuan rumah.
Kewaajiban Mometer. Suatu utang yang
tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan seperti uang muka
pelanggan.
Aktiva Permanent. Istilah di Brasil
utnuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait
serta jumlah deplasi atau amortisasi.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana
pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang
representative dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari
keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu
unti moneter untuk memperoleh barang dan jasa.
Laba Riil. Laba bersih yang telah
disesuaikan untuk perubahan harga.
Biaya Penggantian. Biaya kini untuk
mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang
digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
Metode nyatakan kembali-translasikan.
Digunakan pada saat suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak
perusahaan luar negeri yang beralokasi disebuah lingkungan berinflasi.
Prubahan Harga Khusus. Perubahan dalam
harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
Metode tranlasikan-nyatakan kembali.
Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan
keuangan anak prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan
kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk
perusahaan.
LAPORAN
KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN
HARGA
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Ketidak akuratan pengukuran ini
mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang
tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba
yang dinilai lebig pada gilirannya akan menyebabkan :
·
Kenaikan dalam proporsi pajak
·
Permintaan deviden lebih banyak dari
pemegang saham
·
Permintaan gaji dan upah yang lebih
tinggi dari pada pekerja
·
Tindakan yang merugikan dari Negara tuan
rumah ( seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar )
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah ( yaitu daya beli perode ini ),
yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang
konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul
dari kepemilikan kas ( ekuivalennya ) selama periode inflasi.
Oleh karena itu,
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguana dilakukan karena :
1.
Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2.
Mengelola masalah yang timbulkan oleh
perubahan harga tergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
3.
Laporan dari para menajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan iformasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
Meskipun laju melambat,
akuntansi perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang
rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh distorsi inflasi masa
lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun, mengingat umur panjang
kebanyakan harta.
JENIS
PENYESUAIAN INFLASI
Setiap jenis perubahan
harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan
berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan
tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis.
Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.
PENYESUAIAN
TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang
disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum ( daya beli ) disebut sebagai
mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai
contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan
di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang
nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini (
dalam bentuk beban depresiasi ), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,
ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli ( yang lebih tinggi )
dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang
agar dapat ditandingkan dengan transaksi.
Indeks Harga
Perubahan tingkat harga
umum diukur dengan indeks tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah
p0q0 dimana p = harga suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang
dikonsumsi. Suatu indeks harga adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga
yang terdiri dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah
keranjang barang dan jasa yang representive pada akhir tahun 1 ( tahun dasar –
awal tahun 2 ) dan $22.000 untuk membeli keranjang yang sama setahun kemudian (
awal tahun 3 ), indeks harga akhir tahun pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000
atau 1,1. Angka ini menujukkan adanya laju inflasi sebesar 10 % selama tahun 2.
Demikian pula halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu
keluarga yang terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian ( akhir tahun 3 ),
maka indeks tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang menunjukkan
laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah
$20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga
digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama periode terdahulu
menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode yang digunakan adalah
sebagai berikut :
GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana :
GPL = indeks harga umum
c
= periode kini
td
= tanggal transaksi
PPE
= ekuivalen daya beli umum
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba merupakan
bagian dari kekayaan perusahaan ( yaitu aktiva bersih ) yang dapat ditarik oleh
perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga
dibawah posisi awal. Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi
perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan dengan
kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban moneter,
kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan.
Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan
daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang
yang umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli selama periode inflasi.
PENYESUAIAN
BIAYA KINI
Model biaya kini
berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu (1) Aktiva
tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu
periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan
modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk
mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode
berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa
usaha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh
kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
·
Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode
masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode
biaya penggantian atau manufaktur.
·
Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai
berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
·
Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya
akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh
dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi
nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent
pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian
dilakukan setelah tanggal tersebut.
·
Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai
penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa
manfaat ditentukan oleh penilai independent.
·
Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan
menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal
kontribusinya.
·
Ketidakcukupan dalam penyajian ulang
ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan
penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi
hasil moneter ekuitas.
·
Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai
aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
·
Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal
dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
SUDUT
PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika
Serikat
Pada tahun 1970, FASB
mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial
Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi )
yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar (
setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba
melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan
penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan
bahwa :
1.
Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh
FASB membingungkan
2.
Biaya untuk penyusunan pengungkapan
ganda terlalu besar
3.
Pengungkapan daya beli konstan biaya
historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini
Perusahaan pelapor
didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun
terkini :
·
Penjualan bersih dan pendapatan operasi
lainnya
·
Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini
·
Keuntungan atau kerugiaan daya beli (
moneter ) atas pos-poss moneter bersih
·
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini
atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva
tetap, bersih dari inlasi ( perubahan tingkat harga umum )
·
Setiap agregat penyesuaian
translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses
konsolidasi
·
Aktiva bersih pada akhir tahun menurut
dasar biaya kini
·
Laba per saham ( dari operasi berjalan )
menurut dasar biaya kini
·
Deviden per saham biasa
·
Harga pasar akhir tahun per lembar saham
biasa
·
Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer
Price Index-CPI ) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
Inggris
Komite Standar
Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards
Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan
3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu
:
1.
Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar
konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk
pelaporan eksternal
2.
Penyesuaian inflasi AS berpusat pada
laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba
rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga
pilihan pelaporan :
1.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor
keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
2.
Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
3.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
Brasil
Akuntansi inflasi yang
direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan,
hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang
diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva
permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan
deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi ( termasuk setiap
provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari
modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan
modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
BADAN
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan
keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan ( dan bukan hanya
merekomendasikan ) penyajian ualang informasi laporan keuangan utama. Secara
khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perkekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya
historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan
pada tanggal neraca.
Isu-isu
Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang
cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
1.
Apakah dolar konstan atau biaya kini
yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
2.
Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan
dan kerugian inflasi
3.
Akuntansi inflasi luar negeri
4.
Menghindari fenomena kejatuhan ganda
Keuntungan
dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan
kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang
dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aktiva
dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka panjang ). Angka yang dihasilkan
diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan
kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang
lain.
Di Inggris, keuntungan
dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan
mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau
biaya ) kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu
periode perubahan harga. Angka-angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari )
laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat
dihapuskan yang disebut sebagai “ Laba Biaya Kini Tertribusi Kepada Pemegang
Saham “.
Pendekatan Brasil yang
tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara
eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat
direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih aktiva pemanen
atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang
atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas
menunjukkan keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih
besar dari penyesuaian aktiva permanen menunjukkan adanya sebagai modal kerja
yang didanai oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini selama
periode inflasi.
Keuntungan
dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total
laba menjadi 2 bagian :
1.
Laba operasi ( perbedaan antara
pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi )
2.
Keuntungan yang belum direalisasi yang
timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat
bersamaan dengan inflasi
Sumber :
Frederick
D.S Choi, Gary K.Meek, International Accounting, Buku 1 – Edisi 5,
Salemba Empat, Jakarta 2005.
http://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
1. Pengertian Harmonisasi
Harmonisasi merupakan
proses untuk meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam.
Harmonisasi dengan
standardisasi memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan
sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar
diimplementasikan secara internasional.
Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran
dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek;
dan (3) standar audit.
2. Pro dan Kontra terhadap Harmonisasi
Standar Akuntansi Internasional
Keuntungan yang didapatkan dari
Harmonisasi Internasional antara lain:
a.
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b.
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
c.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
d.
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
Disamping memiliki
beberapa keuntungan, standar akuntansi internasional ini menuai kritik,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang
berlebihan. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional,
social, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
3. Arti Rekonsiliasi dan Pengakuan
terhadap Perbedaan Standar Akuntansi
Dua pendekatan lain
yang diajukan sebagai solusi yang mingkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas: (1)
rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama.
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
4. Identifikasi Organisasi
Internasional yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah
menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
a.
Badan Standar Akuntasi Internatonal
(IASB)
Merupakan
badan pembuat standar sector swasata yang independen yang didirikan pada tahun
1973 oleh oganisasi akuntansi professional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001.
b.
Komisi Uni Eropa (EU)
Tujuan
EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal.
c.
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
Organisasi
ini beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari
100 negara.
d.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
Merupakan
organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan.
e.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(ISAR)
Merupakan
satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit
pada tingkat perusahaan.
f.
Kelompok Kerja dalam Stnadar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (EOCD)
Merupakan organisasi internasional
negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar.
5. Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi
internasional digunakan sebagai hasil dari (1) perjanjian internasioal atau
politis, (2) kepatuhan secara sukarela, atau (3) keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar
internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara
sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar
internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi
ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus jadi rujukan
pertama (mempunyai keunggulan).
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah
penentuan standar akuntansi internasional antara lain:
a. 1959,
Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
b. 1961,
Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan
di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi
c. 1966,
Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di
Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.
Sumber:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB ( R.Luki Karunia.AK.MK)
http://muachajah.blogspot.com/2013/04/bab-7-harmonisasi-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar