SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
A. Arti Sistem
Definisi sistem memiliki ciri sebagai berikut ( surso, 1993 ) :
Sistem memiliki tujuan
Mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungan
Bersifat terbuka, atau berinteraksi dengan lingkungan
Terdiri dari beberapa subsistem yang disebut sebagai bagian, unsur, atau komponen
Memiliki sifat ‘wholism’
Saling berhubungan dan saling ketergantungan baik didalam system intern maupun lingkungan
Melakukan proses transformasi , maka system disebut sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’
Terdapat mekanisme kontrol
Mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik
B. Perkembangan Sistem Perekonomian Pada Umumnya
Subsistem merupakan system perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan ini orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya system perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Sistem Perekonomian Pasar ( Liberalis/kapitalisme)
Dasar bekerjanya system ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/ tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith.Dasar ini berasal dari paham kebebasanPaham kebebasan ini sejalan dengan pandangan kaum klasik, sebagai berikut :
1. Hukum ‘SAY’, menyatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya.
2. Harga setiap komoditi bersifat fleksibel. Dengan demikian, keseimbangan akan selalu terjadi
Sistem Perekonomian Perencanaan ( ETATISME/SOSIALIS )
Pencetus ide mengenai system ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah kaum kapitalis. Dalam system ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali Negara.
Sistem sosialis terdiri dari :
Sistem Sosialis Pasar, dengan karakteristik :
Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem Sosialis Terencana ( komunis ), dengan karakteristik :
Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem Ekonomi Campuran
System ekonomi campuran ini adalah kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan kedua system ekonomi diatas (liberalism dan etatisme). Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua system tersebut, diantaranya mnyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
C. Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
1. Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sejak berdirinya Negara republic Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh Negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang terdapat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung Hatta semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi, namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi
Didalam perekonomian indonesis tidak diijinkan adanya :
Free fiht liberalism, yakni adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali
Etatisme, yakni keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan
Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu.
2. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan setelah orde baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat indonesia. Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi.
D. Para Pelaku Ekonomi Di Indonesia
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok ( sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi ), yaitu :
Masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut :
Koperasi : Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
Swasta : Pertumbuhan kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi, kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
Pemerintah BUMN : Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, pemerataan hasil ekonomi, pertumbuhan kegiatan ekonomi